Pages

Jumat, 29 Juni 2012

Mengapa banyak koruptor di Indonesia?

Jawabannya sederhana saja. Korupsi telah lahir, berkembang, dan membudaya di negeri ini. Kecurangan dan tindakan suap-menyuap telah lekat dengan korupsi. Seorang anak kecil saja sudah tahu apa itu suap, bagaimana caranya, dan bahkan mengajak temannya untuk melakukannya.

Saya mendengarkan pengakuan seorang ibu. Ibu itu menceritakan pengalaman ketika anaknya masih duduk di kelas 3 SD. Putra beliau mengikuti lomba calistung (membaca, menulis, berhitung) di salah satu event di kota tempat beliau tinggal. 
Anak itu selalu menjadi juara setiap tahunnya. Saat duduk di kelas 1 ia meraih juara pertama dan juara kedua di tahun berikutnya. Namun di tahun ini, ia tidak meraih juara sama sekali. Bahkan juara harapan pun tidak. Dengan besar hati, direlakannya saja piala tersebut. 
Selang beberapa hari, anak ini bertemu dengan seorang temannya dari sekolah lain. Mereka membicarakan tentang lomba tersebut. Satu hal yang membuat anak tersebut kaget adalah ketika temannya berkata, " Elu sih bego. Makanya cari orang dalem. Bilang mo juara berapa, bayar deh."
Bayangkan saja. Seorang anak kecil berusia sekitar 8 tahun bisa mengatakan demikian. Hal ini mencerminkan betapa korupsi dan suap begitu merajai negeri ini. 

Lalu bagaimana cara untuk memberantas korupsi dengan budaya yang sudah melekat ini?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar